
Badan Keamanan Pangan dan Obat Amerika (US FDA) telah memberikan peringatan pada dokter agar tidak meresepkan obat ketoconazol oral sebagai terapi lini pertama untuk semua infeksi jamur kecuali kondisi kegawatdaruratan. Peringatan ini menyusul adanya laporan hepatotoksik berat, insufisiensi adrenal serta efek samping lain terkait penggunaan obat anti jamur terutama ketoconazol oral. Berdasarkan rekomendasi terakhir, Ketoconazol oral hanya diindikasikan untuk pengobatan endemik mikosis yang mengancam jiwa seperti chromomycosis, blastomycosis, histoplasmosis, coccidioidomycosis dan paracoccidioidomycosis. FDA telah mengeluarkan peringatan pada dokter yang memberikan resep Ketoconazol oral untuk dermatofit atau kandida. FDA menyatakan bahwa kontraindikasi pemberian Ketoconazol oral adalah pada pasien yang memiliki riwayat gangguan hati sebelumnya. Oleh karena itu pada pasien yang menerima obat Ketoconazol oral harus dilakukan pemantauan terhadap nilai Alanin Transaminase (ALT) secara berkala/mingguan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka saat ini European Medicines Agency (EMA) telah merekomendasikan penarikan Ketokonazol oral dari pasar Uni Eropa. EMA menyatakan bahwa risiko Ketokonazol terkait kerusakan hati secara signifikan lebih besar daripada manfaat pengobatan infeksi jamur.
Tidak ada komentar: